Contoh makalah objek studi ilmu dakwah
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur
Alhamdulillah bahwasannya penulis telah dapat menyelesaikan makalah Objek Studi
Dakwah. Dan tak lupa pula mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW, di mana beliau yang membawa perubahan yang begitu besar bagi kehidupan
ini. Walaupun tak sedikit hambatan yang kami hadapi, tiada daya dan upaya
kecuali dengan pertolongan Allah SWT.
Walaupun demikian, sudah barang
tentu makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan belum di katakan sempurna
karena keterbatasan kemampuan penulis, oleh karena itu saran dan kritik yang
sifatnya membangun dan semua pihak yang penulis harapkan agar dalam pembuatan
makalah di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Brebes, 10 Maret 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................ 3
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... 3
C. Tujuan
Penulisan...................................................................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ilmu Dakwah......................................................................................... 4
B. Objek Studi
Ilmu Dakwah...................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dakwah
adalah Ditinjau dari segi etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa arab yang
berarti “panggilan,
seruan atau ajakan”.
Dakwah
menurut arti istilahnya mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak
ahli Ilmu Dakwah dalam memberikan pengertian atau definisi terhadap istilah
dakwah terdapat beraneka ragam pendapat. Hal ini tergantung pada sudut pandang
mereka di dalam memberikan pengertian kepada istilah tersebut.
Sedangkan yang akan kita bahas pda
makalah ini adalah objek studi ilmu dakwah.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Dakwah Secara Bahasa
?
2.
Apa Pengertian Dakwah Secara Istilah
?
3.
Apa Saja Objek Studi Ilmu Dakwah
Tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
Dari makalah yang kami kerjakan ini semoga
dapat bermanfaat menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis Sendiri. Dan apabila
ada kekurangan dalam penulisan makalah kali ini kami mohon maaf yang sebesar –besarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ilmu dakwah
Ditinjau dari segi etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa arab yang
berarti “panggilan,
seruan atau ajakan”.
Dalam ilmu
tata bahasa arab, kata dakwah berbentuk sebagai “isim mazdar”. Kata ini berasal
dari fi’il (kata kerja) “دعا-يدعو “
artinya memanggil, mengajak atau menyeru. Arti kata dakwah seperti ini
sering dijumpai atau dipergunakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an seperti:
….وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ
دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ…
“….dan panggilah saksi-saksimu lain dari pada
Allah….” (Al-baqarah:23).
…أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ…
“….mereka itu menyeru
kedalam neraka, dan Allah menyeru ke dalam syurga”.
(Al-baqarah:221).
وَاللَّهُ
يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلام…
“Allah menyeru
kepada Darussalam (syurga) ….” (Yunus:25).
Dakwah menurut arti istilahnya
mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak ahli Ilmu Dakwah dalam
memberikan pengertian atau definisi terhadap istilah dakwah terdapat beraneka
ragam pendapat. Hal ini tergantung pada sudut pandang mereka di dalam
memberikan pengertian kepada istilah tersebut. Sehingga antara definisi menurut
ahli yang satu dengan yang lainya senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan.
Untuk lebih jelasnya di bawah akan di sajikan beberapa definisi dari ilmu
dakwah menurut para ahli:
a.
Prof. Toha Yahaya Oemar
“Dakwah Islam sebagai upaya mengajak
umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan
untuk kemaslahatan di sunia dan akhirat”.
b.
Syaikh Muhammad Abduh,
“Dakwah adalah mneyeru kepada
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang diwajibkan kepada
setiap muslim”.
c.
Drs. Hamzah Yaqub dalam bukunya
”Publistik Islam memberikan
pengertian dakwah dala Islam ialah “ mengajak umat manusia dengan hikmah
kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasulnya”.
d.
Drs. Shalahuddin Sanusi
” Dakwah itu adalah usaha mengubah
keadaan yang negative menjadi keadaaan yang positif, memperjuangkan yang ma’ruf
atas yang munkar, memenangkan yang hak atas yang batil”.
e.
H. Timur Djaelani, M.A.
“Dakwah adalah menyerukepada manusia
untuk berbuat baik dan menjauhi yang buruk sebagai pangkal tolak kekuatan
mengubah masyarakat dan keadaaan yang kurang baik kepada keadaan yang lebih
baik sehingga merupakan suatu pembinaan”.
f.
Prof. A. Hasymi
“Dakwah islamiah yaitu mengajak
orang untuk menyakini dan mengamalkan aqidah dan syariah islamiah yang
terdahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah sendiri”.
g.
Dr. Abdul Karim Zaidan
“Dakwah ialah panggilan ke jalan
Allah .”Dakwah adalah kegiatan untuk mengajak dan menyeru manusia kepada Islam,
agar manusia memperoleh jalan hidup yang baik, diridhoi oleh Allah sehingga
hidup dan kehidupannya selama berada di dunia dan akherat kelak, karena hakekat
dari pada kehidupan dunia adalah penghantar untuk kehidupan akhirat yang abadi.
h.
Qurai Shihab
Mendefinisikan
sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan. Atau usaha mengubah sesuatu yang
tidak baik kepada sesuatu yang lebih baik terhadap pribadi maupun masyarakat
(1992:194).
i.
Syekh Ali Makhfudh
Dakwah adalah mendorong manusia
untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan
dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat (11:17)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari ilmu dakwah ialah
ilmu yang berisi tentang cara-cara dan tuntutan untuk menarik perhatian orang
lain agar menganut, mengikuti atau menyetujui dan melaksanakan suatu ideologi,
agama, pendapat atau persetujuan tertentu. Sementara hukumnya yaitu ada
sebagian ulama’ yang menyatakan hukum berdakwah itu adalah fardhu a’in, maksud
hukum disini merupakan undang-undang yang telah sebagaimana tercantum didalam
al-qur’an dan sunnah rasul untuk setiap umat muslim.
B. Obyek Ilmu Dakwah
Didalam ilmu dakwah memiliki beberapa obyek yaitu objek material dan objek formal. Beberapa sarjana mencoba membuat rumusan objek ilmu dakwah tersebut. Diantaranya Cik Hasan Bisri, beliau
menyebutkan objek ilmu dakwah adalah unsur-unsur dakwah yaitu:
1. Obyek material
Yaitu semua aspek ajaran Islam, hasil
ijtihad dan realisasinya terhadap system pengetahuan,
teknologi, social, hukum, ekonomi, pendidikan. Terdiri
dari:
a.
Pendakwah
“seperti kita ketahui pendakwah adalah penyampai
sesuatu pesan kepada orang lain baik keagamaan ataupun lainnya. Yang mempunyai
tujuan mengajak manusia untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan. Dalam hal ini objek ilmu dakwah adalah si pendakwahitu harus mampu
menguasai materi-materi yang ingin disampaikan, seperti menguasai al-qur’an,
hadist, ijma’, qiyas, sejarah, dll. Dengan menguasai semua ini, pendakwah akan
lebih mudah untuk mendakwahkan apa yang diinginkannya. Kemudian si pendakwah
juga harus mempunyai sifat-sifat terpuji, seperti: jijur, Amanah, Sopan, dapat
membaca keadaan, mudah tersenyum, sabar, ikhlas, dll.
b.
Mitra Dakwah
“Mitra
berarti teman, dapat diartikan juga dengan orang yang mendengarkan dakwah,
disini mitra dakwah sangat membantu proses jalannya dakwah itu sendiri, karena
bagaimanapun hebatnya da’i. apapun yang disampaikan, tanpa adanya pendengar,
saya kira tidak ada faidahnya. Dengan
demikian mitra dakwah termasuk dalam unsur-unsur objek dakwah.
c.
Metode Dakwah
Metode
adalah cara penyampaian sesuatu kepada audien dengan menggunakan cara sebaik
mungkin, pada zaman Rasulullah, tatkala beliau mengembangkan ajaran islam
mula-mulanya dengan sirriyah (sembunyi-sembunyi), karena pada masa itu islam
masih dianggap asing, penduduk-penduduk mekah masih menyembah berhala, tetapi
setelah islam sudah banyak pengikutnya barulah rasulullah mendakwah kan islam
secara terang-terangan. Jadi metode
(cara-cara) termasuk dalam objek ilmu dakwah karena agar orang yang
mendengarkan dakwah dapat menerima dan memahami apa yang telah disampaikan.
d.
Pesan Dakwah
Seorang pendakwah, tujuan utamanya adalah menyampaikan materi-materi
(pesan) kepada mad’ulah (orang yang mendengarkan dakwah), dalam hal ini
pendakwah harus dapat mengetahui pesan apa yang harus disampaikan agar mad’ulah
dapat menerima dengan baik dan mudah dipahami. Agar pesan dapat diterima dengan baik , Da’i harus menguasai paling sedikit
7 perkara:
1.
Harus mampu berbahasa dengan baik
2.
Pesan yang disampaikan tidak terlalu panjang
3.
Pesan tidak terlalu singkat
4.
Pesan sesuai keadaan/kejadian
5.
Pesan tidak mengandung perpecah belahan
6.
Pesan mempunyai referensi
7.
Pesan tidak memojokkan orang lain
e.
Media Dakwah
Media dakwah adalahalat-alat
yang digunakan untuk memudahkan bagaimana da’i mudah mentransfer pesan-pesan
dakwah kepada mad’ulah. Banyaka alat media yang terdapat pada zaman sekarang
yang dapat membantu kelancaran mensosialisasikan pesan-pesan, media ini terbagi
menjadi dua yaitu:
1.
Media cetak, seperti surat kabar, majalah, spanduk, bulletin, dll.
2.
Media elektronik, televise, internet, visual, vcd, dll.
Pada zaman rasulullah tidak
ada yang namanya media cetak atau elektronik, rasulullah menyampaikan dakwahnya
dengan cara alami . Tapi pada zaman sekarang elektronik sangat membantu. Jadi
media yang digunakan untuk dakwah termasuk objek material ilmu dakwah yang
sangat penting.
2.
Obyek Formal
Sudut
pandang yang dikaji dalam disiplin utama ilmu dakwah, yaitu disiplin tabligh,
pengembangan masyarakat
Islam dan manajemen dakwah. Usaha manusia lain dengan ajaran Islam agar
menerima, meyakini dan mengamalkan ajaran Islam bahkan memperjuangkanya. Objek formal terbagi menjadi tiga yaitu:
a.
Disiplin Tablig
Tabliq adalah penyampaian pesan oleh
da’I terhadap orang-orang muslim atau non muslim untuk kembali kefitrahnya
sebagai hamba yang wajib melaksanakan perintah-perintah Allah, yang kita kenal
dengan امر معروف نهى منكر . seperti
mengajak/ mengingatkan manusia mengerjakan shalat, puas, zakat, bersedekah,
berbuat baik terhadap sesama, dll. Karena dalam agama manusia diperintahkan
untuk saling menasehati antara satu dengan yang lainnya.
b.
Pengembangan Masyarakat Islam
Pengembangan
berarti memperluaskan jaringan islam dimulai dari diri sendiri, keluarga,
tetangga. Sebagai contoh rasulullah telah mengembangkan islam dimulai dari
keluarga. Sehingga islam berkembang ke seluruh mekkah sampai ke madinah bahkan
ke seluruh penjuru dunia. Kita sebagai umat islam harus mencontoh rasulullah,
karena beliau sebagai seorang teladan yang perlu diteladani.
c.
Manajemen Dakwah
Manajemen adalah cara bagaimana program/ rencana yang diciptakan dapat
berjalan sebgaimana yang di inginkan. Dalam hal ini manajemen dakwah sangat
penting untuk membentuk agar dakwah yang disampaikan da’I dapat diterima oleh
mad’ulah.
Masalah yang
dihadapi dalam bidang Objek Dakwah sangat kompleks, meliputi hal-hal berikut :
1.
Masalah keimanan dan ketauhidan, yang semakin lemah dan banyak dicemari
oleh perbuatan syirik, khufarat dan takhayul, terutama di lapisan masyarakat
yang kurang pendidikan agamanya.
2.
Mengenai masalah Ekonomi, yang
dipacu oleh krisis moneter dan kondisi kehidupan dibawah garis kemiskinan,
banyaknya pengangguran, sulitnya lapangan pekerjaan, lemahnya etos kerja, dan
keterampilan yang terbatas.
3.
Masalah social, yang semakin menonjol seperti menurunnya kepedulian
antar sesama, tenggang rasa yang semakin berkurang, keluarga yang tidak
harmonis, kenakalan remaja, prostitusi dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang
dsb.
4.
Masalah budaya yang sekularistik dan
hedonistik.
Oleh
karenanya, Objek Dakwah sebaiknya diklasifikasikan agar memudahkan dakwah,
seperti kelompok awam dan Intelektual, kelompok masyarakat kota dan desa,
kelompok industri dan pegawai negeri, serta kelompok remaja pria dan wanita
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pemaparan makalah di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Ditinjau dari segi etimologi (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa arab yang
berarti “panggilan,
seruan atau ajakan”.
2.
Dakwah menurut arti istilahnya
mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Banyak ahli Ilmu Dakwah dalam
memberikan pengertian atau definisi terhadap istilah dakwah terdapat beraneka
ragam pendapat. Hal ini tergantung pada sudut pandang mereka di dalam
memberikan pengertian kepada istilah tersebut.
3.
Objek studi dakwah sendiri di bagi
menjadi 2 yaitu :
·
Objek Material
·
Objek Formal
DAFTAR PUSTAKA
Aziz,
Jum’ah Amin Abdul, Fiqih Dakwah. ( Solo: Era Intermedia. 2000).
Azis,
Moh. Ali. Ilmu Dakwah. (Jakarta
:Prenada Media. 2004)
Pahlawan
Kayo, Khatib. Manajemen Dakwah.
(Jakarta : AMZAH. 2007).
Komentar
Posting Komentar